OKU Timur, Sorotkamera.com – Merespon keluhan dan aspirasi masyarakat, pada 16 Maret 2021 lalu, Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin untuk pertama kalinya meninjau jembatan yang ambruk penghubung Dusun 5 Saja 7 dan Dusun 6 Talang 40 Desa Baturaja Bungin, Kecamatan Bunga Mayang.
Seperti diketahui, Kedua Dusun tersebut merupakan wilayah terpencil di OKU Timur yang berbatasan dengan Kabupaten OKU Selatan. Dengan akses jalan yang cukup sulit, Bupati Enos menuju Dusun tersebut menggunakan Sepeda Motor menempuh waktu sekira 1 jam dari lokasi Parkir Mobil.
Bentuk kepedulian Bupati H. Lanosin, S.T., kepada masyarakat OKU Timur ditunjukkan dengan terbang langsung ke Jakarta untuk bertemu Direktorat Pembangunan Jembatan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR RI melalui acara Audiensi, Senin 25 April 2021.
Kegiatan ini dalam upaya menindaklanjuti keluhan masyarakat Saka 7 Dusun V dan Dusun VI Desa Baturaja Bungin, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKU Timur terkait jembatan yang ambruk akibat diterjang angin kencang dan arus sungai yang deras.
Diketahui jembatan tersebut merupakan akses utama aktivitas masyarakat seperti mengeluarkan hasil bumi (Sawit, Padi, Jagung), akses guru dan murid dalam kegiatan sekolah, serta penghubung 2 dusun di Desa Baturaja Bungin.
Saat itu, H. Lanosin, S.T., sempat mengatakan bahwa jembatan tersebut harus segera diperbaiki, untuk mewujudkan itu semua merupakan wewenang dari Kementerian PUPR RI, Pemerintah Kabupaten hanya bisa mengusulkan.
Pada hari ini, Jum’at, 24 Februari 2023, Bupati OKU Timur didampingi Kepala Dinas PUTR, Kepala BPKD, Camat Bunga Mayang, Kades Baturaja Bungin, dan pejabat pemkab OKU Timur lainnya, bersama dengan Staf Balai Kementerian PUPR meninjau kembali Jembatan gantung di Desa Baturaja Bungin.
Bupati Enos mengatakan, “satu tahun yang lalu saya pernah kesini bersilaturahmi sekaligus menyerap aspirasi masyarakat yang menginginkan jembatan ini diperbarui. Alhamdulillah setelah berjuang ke pusat, pada tahun 2023 ini pembangunan jembatan tersebut sudah berjalan. Untuk itu pada hari jum’at yang berkah ini saya kembali meninjau ke sini”.
Pembangunan jembatan gantung tersebut juga sebagai upaya memperlancar distribusi hasil komoditi pertanian, bahkan perkebunan masyarakat, dimana akibat dari rusaknya jembatan tersebut, warga harus berputar melintasi jalan beberapa desa untuk sampai ke jalan utama.
Bupati Enos menggatakan, “Kita sama sama berdoa, Insya Allah pada tahun ini jembatan gantung akan selesai. Jadi masyarakat sekitar tidak harus menempuh jarak yang cukup jauh memutari beberapa desa agar bisa sampai ke jalan utama. Saya berharap dengan adanya jembatan gantung ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar”, pungkasnya.
(Kiyai)