LAMPUNG SELATAN, Sorotkamera.com-Sektor pertanian merupakan salah satu potensi unggulan yang memberi kontribusi paling besar terhadap perekonomian warga masyarakat Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan selain UMKM, hal ini didukung dengan pemberdaya lahan yang luas.
Diketahui untuk potensi pertanian di desa Sidorejo dapat di klasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu lahan sawah dan lahan kering, Sedangkan areal pertanian mencapai kurang lebih 90 Ha dan kering 30 Ha yang terbesar di Tujuh wilayah dusun,
Akan tetapi yang bergerak di sektor pertanian terdapat 4 dusun diantara
dusun 1 kalidamar, dusun 4 umbul sajad, dusun 6 spontan dan dusun 7 ponorogo
Dikatakan Kepala Desa Sidorejo Sutiyanto bahwa kehidupan ekonomi penduduk desa banyak mengandalkan sektor pertanian dan perburuhan terutama dalam bidang persawahan.
Menurutnya dalam sistem pengolahan sawah yang di lakukan oleh kebanyakan petani yang ada di Desa Sidorejo terbentuk teknologi berupa hand tracktor
“Kami berharap kedepan petani padi sawah yang ada di Desa Sidorejo akan lebih maju dan dapat meningkatkan hasil panennya sehingga rencana program lumbung padi dapat dimaksimalkan dan
guna mewujudkan ketahanan pangan,” kata Sutiyanto
Disampaikan oleh nya untuk komoditas pertanian terdapat di desa Sidorejo antara lain padi, jagung, sebagai komoditas utama adalah padi di waktu musim penghujan dan jagung
“Masyarakat Sidorejo memiliki mata pencaharian sebagai petani buruh sehingga terdapat banyak komoditas yang mereka tanam sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujarnya, Kamis (24/8/2023)
Menurutnya ada 4 Dusun memeliki luas area pertanian yang cukup besar dapat dikatakan cukup baik itu terlihat masih banyaknya lahan yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
Selain itu, di dukung juga oleh keadaan tanah yang sangat subur. sehingga potensi pertanian sangat prospektif untuk kedepannya.
Sutiyanto menyebutkan bahwa petani Desa Sidorejo melaksanakan 2 masa tanam tiap tahunnya.
“Untuk masa tanam pertama sendiri tidak mengalami kesulitan karena ketersediaan air dari Sungai Way Katibung mencukupi kebutuhan pertanian,” tuturnya
Sementara kata Suriyanto untuk masa tanam ke 2 seperti saat ini, mengalami kesulitan karena biasanya mengalami kekeringan sehingga Bendungan Way Katibung kekurangan air untuk disalurkan ke daerah irigasinya
Sebelumnya, kata dia beberapa tahun
pertama semenjak irigasi dibuat, petani Desa Sidorejo mampu melaksanakan 3 kali masa tanam.
Dan setiap beberapa hektar lahan pertanian Desa Sidorejo memiliki sumur pompa untuk membantu pengairan sawah saat masa kekeringan seperti saat ini
“Penentuan kekeringan ini pun terbilang tradisional dikarenakan menggunakan kecenderungan dimana bulan dengan akhiran “September hingga Oktober” menandakan akan kemarau,” tegas
Iya menggatakan saat ini kalau tidak air baik dari iri grasi atau hujan, maka di pastikan akan gagal panen, akan tetapi petani Sidorejo biasanya akan menggunakan sumur pompa
Kata Sutiyanto setiap beberapa hektar lahan pertanian Desa Sidorejo memiliki sumur pompa untuk membantu pengairan sawah saat masa kekeringan seperti saat ini
Sutiyanto menyebutkan Bendung Way Katibung merupakan satu-satunya sumber air yang mengairi sawah mereka dan jika bendung ini kering maka sudah dipastikan akan mengalami gagal panen.
“Kami berharap kepada pemerintah untuk diadakannya normalisasi Bendungan Way Katibung supaya dapat berfungsi kembali dengan sebagaimana mestinya yaitu mengairi sawah milik petani setempat,” tambahnya
Iapun menambahkan dari sektor UMKM sendiri Desa Sidorejo masih mengandalkan Kampung Peguyuban Kreatif (KPK) Selaras di Dusun III, Desa Sidorejo, bisa menjadi tujuan bagi pencinta kuliner rumahan, khususnya makanan khas Jawa. Setiap akhir pekan,
Di pasar kuliner Selaras berjejer penjual aneka macam kuliner dan makanan yang dijajakan warga sekitar di tepi jalan.
Dengan mengusung konsep mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya makanan dan minuman sudah mulai beroperasi sejak Februari 2022 lalu. Para pengunjung yang datang, setiap Minggu pagi, tidak hanya warga sekitar, melainkan dari luar Kecamatan Sidomulyo, tandasnya
(Met)