BANYUASIN, sorotkamera.com – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin Kemenkumham Sumsel Ronaldo Devinci Talesa melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuasin dan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Banyuasin, Kamis (02/03/2023).
Penandatanganan berlangsung di aula Lapas Kelas IIA Banyuasin. Naskah MOU ditandatangani Kepala kankemenag Kabupaten Banyuasin Yeri Taswin, yakni terkait program Rumah Tahfiz yang akan diselenggarakan di pondok pesantren Nurul Hidayah Lapas Banyuasin, yang mana Kementerian Agama sebagai salah satu Mitra dalam memberikan tenaga pengajar.
Kemudian Naskah MoU kedua ditandatangani oleh Kepala Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Banyuasin yang diwakili oleh Sekretaris Latif. Kerja sama yang dilakukan terkait program pembinaan Pramuka untuk warga binaan Lapas Banyuasin.
Usai pelaksanaan penandatanganaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan Al – Quran dan baju Pramuka secara simbolis kepada warga binaan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyuasin Bapak Yeri Taswin beserta jajaran, Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Banyuasin diwakili oleh Sekretaris Bapak Latif, Sekretaris MUI Kabupaten Banyuasin KH. Adnan Abdussomad, dan Ketua Ponpes Tahfiz Quran Ahlul Quro Ust Taharudin.
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuasin Kemenkumham Sumsel Ronaldo Devinci Talesa menyambut baik program kerjasama ini, program pembinaan yang diberikan akan berjalan maksimal dengan melakukan sinergi kepada stakeholder yang ada di Kabupaten Banyuasin.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pihak Kemenag Kabupaten Banyuasin dan Kwartir Cabang Pramuka yang hadir pada kesempatan kali ini. Kami berharap sinergi ini dapat berjalan dengan baik, dan melalui kegiatan pembinaan ini dapat mewujudkan integritas moral dan religi warga binaan,” ungkapnya.
Selain itu, Kepala Kemenag Kabupaten Banyuasin Yeri Taswin dalam sambutannya mengapresiasi program yang diinisiasi oleh Kepala Lapas Banyuasin tersebut. Menurutnya, Lapas saat ini sudah menjadi layaknya pondok pesantren tempat warga binaan menambah skill dan ilmu Agama.
“Kami akan menurunkan SDM yang mumpuni untuk diterjunkan langsung mengajar ke Lapas. Pesan saya untuk warga binaan masa lalu biarlah menjadi pelajaran, yakini bahwa ini adalah jalan terbaik yang diberikan kepada kita untuk menjadi manusia yang lebih baik,” ungkapnya.(***Zakir)