LAMPUNG SELATAN, Sorotkamera.com–Pemeritah Desa Mekarsari (Pemdes) Kecamatan Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan menggelar rembuk stunting di aula kantor desa setempat, Rabu (23/8/2023)
Rembuk stunting ini merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2023,
Dimana penanganan stanting menjadi amanat Pemerintah Pusat dan Kabupaten terhadap pemerintah desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2023 untuk pencegahan dan penanganan stunting.
Hadir dalam kegiatan rembuk stunting Kepala Desa Mekar Sari Miftahudin beserta Aparatur Desa, Perwakilan Kecamatan, Puskesmas, PLKB, BPD, Kader Posyandu, Guru PAUD, PKK, dan Bidan Desa
Disampaikan Kepala Desa Mekarsari Miftahudin bahwa dilaksanakan rembuk stunting sendiri untuk menyiapkan berbagai usulan guna keperluan penanganan stanting yang ada di desa Mekarsari supaya lebih maksimal
Mengingat di desanya tercatat sejak tahun 2020 ada 6 balita yang mengalami stanting dan hingga saat ini data tersebut belum mengalami penurunan
Meskipun kata Miftahudin berbagai macam upaya telah di upayakan seperti memberikan makanan tambahan dengan makanan yang bergizi seperti telur dan lainnya
“Makanan bergizi diberikan tidak pada pada ibu hamil saja, balita serta ibu menyusui,” kata Miftahudin, Kamis (3/8/2023)
Kemudian juga kami rutin memberikan arahan-arahan dari para kades PLKB, KPM, KB dengan melakukan calon pengantin (Capin) di skrining atau cek mulai dari usia kesehatan, darahnya lingkar pinggang dan lengan termasuk tensi darah nya dari para petugas kader KPM termasuk bidan desa nya
Pengecekan terhadap calon pengantin sangat penting pada saat dia akan menikah, agar nantinya betul betul siap sebagai ibu yang puya usia subur memiliki kekebalan yang bagus sehingga pada saat ia melahirkan sudah siap segala nya
Menurut nya masalah stanting saat ini bukan hanya sebatas ibu melahirkan lagi namun pada saat usia subur tadi, mulai remaja di didik terus hingga sampai pelayanan hingga ke rujukan
“Nah, kami berharap dengan dilakukan rembuk stunting ada berbagai usulan-usulan agar desa dapat menganggarkan nya untuk penanganan stanting yang lebih serius,” ujarnya
Dengan begitu dirinya berharap pada tahun 2024 desa Mekarsari permasalahan stanting akan dapat menurunkan angka stanting sampai ke tingkat zero
Namun, penurunan angka stanting ini tidak lepas peran serta dari masyarakat. Strateginya yang dimiliki anak anak stanting itu dengan melakukan terapi satu telur satu hari
“Dan itu adalah langkah tercepat, untuk menurunkan angka stanting,” jelasnya
Miftahudin menambahkan bahwa kami berkomitmen untuk menangani masalah stunting ini dan akan menjadi prioritas pemerintah desa, dikarenakan masalah ini memengaruhi kualitas SDM yakni terhambatnya tumbuh kembang anak. oleh sebab itu, program ini harus betul-betul dilaksanakan secara konvergen atau terpusat, terpadu, terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor, mengingat urgensi persoalan stunting ini,
Komitmen pemerintah desa adalah merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengevaluasi intervensi yang terpusat guna mengurangi angka gagal tumbuh anak
“Setelah di lakukan rembuk stunting maka bagi desa akan menuangkan dalam RKP Desa dan APBDes untuk memastikan adanya program penanganan dan pencegahan stunting.” tambah Miftahudin
(Met/Bang)