OKU Timur, Sorotkamera,-
– Gubernur Sumsel H Herman Deru, pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dua periode. Pada massa itu Deru mengenang kembali perjuangannya saat membangun Bumi Sebiduk Sehaluan.
Tak sedikit yang dia ceritakan sebagai sosok yang pernah bertugas di OKU Timur selama 2 periode. HD menanamkan kerinduan tersendiri untuk terus dapat berkunjung di tanah kelahirannya itu.
HD mengungkapkan, kalau kita sama-sama mengingat bagaimana undang-undang pemekaran itu lahir di penghujung 2003. Saat itu, lahir tiga kabupaten baru sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) di Sumatera Selatan yakni Ogan Ilir, OKU Timur dan OKU Selatan.
Sebagai bupati pertama kala itu, Herman Deru merasa ini adalah perlombaan terbuka yang disaksikan penontonnya oleh seluruh masyarakat dalam dan luar OKU Timur.
Terlebih, lanjut HD, saat wacana pemekaran di tahun itu sudah sangat mengurangi pembiayaan pembangunan untuk wilayah timur, karena aspirasi masyarakat sudah tidak bisa dibendung lagi untuk ingin menjadi kabupaten baru.
”Saat saya dilantik 23 Agustus 2005 di ruangan kecil di Balai Benih Pertanian BLPP Peracak yang kita kenal dahulu Tempat Kantor DPRD OKU Timur, cari penginapan saja susah, untuk transit jarak tempuh Belitang-Martapura ini sudah nasib baik kalau 2 jam. Ruangan bupatinya 4×5 meter, nyempil di kantor camat, enggak berpagar dan banyak sapi yang diikat untuk cari makan di halaman kantor bupati dan lapangan Koni di depannya,” kenang Herman Deru.
Akan tetapi, kata HD, itu justru menjadi tantangan tersendiri bagi saya sebagai pemimpin pertama di OKU Timur untuk menyegerakan perubahan yang diinginkan oleh masyarakat.
”Minimal wartawan juga harus tahu ya, APBD pertama saya dulu Rp 240 miliar, untuk bayar pegawai saja sudah habis” ucap HD.
Oleh karena itu, lanjut HD, di hari jadi kepemimpinannya yang kedua pada 23 Agustus 2007, dirinya meresmikan jalan lingkar dan mulai terurai kemacetan pada saat itu, dan wajah kota Martapura mulai kelihatan dan jadi cantik sekali.
“Dulu setiap hari saya pulang pergi dari Belitang ke Martapura, berangkat 57 kilometer dan pulang 57 kilometer dengan menikmati kondisi infrastruktur yang juga dirasakan masyarakat. Jadi kalau pejabat-pejabat yang berasal dari Belitang ini bermalam di Martapura, bukan sok disiplin karena males pulang, karena jalan jelek. Enggak pernah gigi tiga, kita dari Belitang ini ke Martapura selalu gigi satu gigi dua,” kenangnya lagi.
Seiring waktu berjalan, kata HD, Kabupaten OKU Timur terus bersolek hingga menjadi kabupaten terdepan dengan berbagai prestasi baik tingkat provinsi, nasional hingga internasional.
“Kalau sekarang OKU Timur semuanya sudah bagus, ini tukangnya,” kata Deru seraya menunjuk dirinya sendiri.
Oleh karena itu, dirinya mengajak Bupati OKU Timur, Ir H Lanosin dan rakyatnya untuk menjaga serta merawat semua infrastruktur yang sudah ada, Tutup orang nomor satu di sumsel.(Kiyai)