OKU Timur, SK.
– Aktivitas truk angkutan material batu tambang di wilayah Desa Tumijaya, Kecamatan Jayapura, Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera selatan dikeluhkan warga sekitar.
Pasalnya, seringnya ratusan mobil angkutan material batu tambang (Batu Gunung) yang di duga bermuatan Over Dimensi Over Loading (ODOL) hilir mudik dijalan tersebut, sehingga menyebabkan kerusakan jalan dengan cepat dan akan menimbulkan polusi udara seperti Debu.
“Kami sudah meraasa resah, ulah aktivitas ratusan mobil truk dari jenis fuso maupun truk colt diesel pengangkut batu tambang tersebut, yang
Berdampak menimbulkan polusi udara, membuat kami merasakan gangguan pernapasan seperti sesak napas,” cetus Imam salah satu warga Tumijaya, (19/7/2023)
Diketahui, dampak polusi udara bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan, apalagi terutama anak-anak bisa terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan batuk-batuk, selain itu, juga dapat membahayakan kesehatan serta dapat mengganggu daya tembus pandang mata warga sekitar.
Tak hanya itu lanjut imam, selain polusi udara seperti Debu, warga juga mengeluhkan parahnya kerusakan jalan yang ditimbulkan oleh truk-truk pengangkut meterial batu tambang tersebut,padahal kita ketahui jalan Kabupaten tersebut adalah jalan yang hanya mampu dilintasi mobil truk dengan bermuatan maksimal 8 ton, jelas imam.
Di tambahkan imam, Sepengetahuan kami jalan kabupaten yang melintasi Desa Tumi jaya hingga Desa Jayapura (lengot) ini di perbaiki Pemkab tahun 2017 yang lalu. Ya, lebih kurang 5 tahun lalu, saat ini lihat sendiri kondisinya, jalan sudah rusak kembali,dan perlu di ketahui kata imam, hampir setiap tahunnya jalan kabupaten ini di perbaiki secara berkala”ucapnya.
Imam pun berharap, Pemerintah Kabupaten agar lebih bertindak lebih tegas dan jangan hanya tutup mata dalam menyikapi hal ini.
“Kami harap, Pemkab OKU Timur dan pihak berwenang, jangan hanya tutup mata, terkait truk pengangkut material batu tambang yang telah menyebarkan polusi udara dan membuat kerusakan parah pada jalan desa kami ini,” Tegas Imam (Tim).