LAMPUNG SELATAN, Sorotkamera.com–Untuk menjaga dan melestarikan warisan leluhur Sanggar Tari Sekar Wangi Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan melaksanakan pelatihan di bidang seni, khususnya seni tari
Pelatihan itu sendiri rutin dilakukan, pada satu Minggu tiga kali yakni Selasa, Kamis dan Minggu yang di laksanakan di Sanggar Sekar Wangi Desa Sidowaluyo
Sanggar Tari Sekar Wangi yang berdiri sejak tahun 2014 hingga saat ini masih tetap berjalan dan eksis, meskipun di tengah gempuran media sosial (Medsos)
Dengan mengandalkan masyarakat lokal Ketua Sanggar Wayan Arwana terus berkarya melalui seni khususnya seni tari, hingga akhirnya ia di percaya penuh oleh
Kementerian Pendidikan, kebudayaan Riset dan tekhnologi Derektorat jendral Kebudayaan balai pelestarian kebudayaan wilayah Vll
Untuk, menggelar workshop pelatihan kombinasi tari Lampung dan Bali yang tujuannya Melalui Pelatihan Tari Lampung dan Tari Bali kita Lestarikan dan Jaga Kebudayaan Warisan Leluhur, pada Minggu (22/10/2023)
Bertempat di Sanggar Sanggar Tari Sekar Wangi di Desa Sidowaluyo Wayan Arwana selaku Ketua sanggar sukses mengadakan pelatihan tari Lampung dan Bali, yang menghadirkan para pelatih
tari Lampung langsung dari pengurus dewan kesenian kabupaten Lampung Selatan
Sementara untuk tari Bali ia ambil dari bandar Lampung seorang Dosen sekaligus lulusan tari dari Bali Ni Wayan Nisma,
Kegiatan workshop tersebut di awali dengan sebuah seni tari asal Lampung Sigeh Penguten yang merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah yang berawal dari tari bernama tari Melinting dan tari Sembah,
Tari Sigeh Penguten merupakan perpaduan budaya antara kedua suku Lampung yakni Pepadun dan Saibatin.
Melalui Peraturan Daerah, tari Sigeh Penguten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting dan di lanjutkan tari Bedana berasal dari masyarakat Lampung Saibatin yang sebagian besar tinggal di pesisir.
Tari Bedana adalah tari hiburan yang ditarikan secara berpasangan oleh penari putra dan putri dan keberadaan tari Bedana juga sebagai perwujudan simolis dari adat istiadat dan agama yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat Lampung
Sementara untuk tari Bali sendiri menyajikan tari Panyembrama yang merupakan tari tradisional asal Bali dan tidak jauh beda dengan tari Sigeh Penguten sebuah tarian yang seringkali ditampilkan untuk penyambutan tamu, terutama tamu istimewa. Nama tarian ini pun berasal dari kata sambrama yang berarti ‘sambutan
Panyembrama adalah bentuk tari Bali sekuler yang dirancang oleh I Wayan Berata dan pertama kali dipentaskan pada tahun 1971. Ini mencakup gerakan-gerakan dari beberapa tarian sakral Bali, yang dimaksudkan untuk menggantikan pertunjukan di depan wisatawan.
Dengan demikian lengkap lah, dua paduan seni tari Lampung dan Bali maka kedua tarian merupakan sebuah sajian tari untuk menyambut kedatangan para tamu-tamu penting atau wisatawan
Hal tersebut di sambut baik oleh Dewan Kesenian Kecamatan Sidomulyo bagian Kordinator Senirupa Encus yang merupakan sosok pelukis yang kerap hasil karyanya di pamerkan dimana mana menurut nya di Lampung Selatan belum pernah ada sanggar seni yang mengadakan workshop semacam ini, baru di Sanggar Tari Sekar Wangi Sidomulyo,
Menurutnya dengan adanya suatu sanggar seni kita sudah mengawali dengan satu langkah niat yang baik, apalagi kata dia di sanggar seni tari ini memadukan kebudayaan antara Lampung dan Bali
“Ini salah satu wujud bahwa, budaya -budaya lokal yang di bawa oleh masyarakat perantau atau masyarakat lokal itu mampu dan tetap bertahan ke generasi berikutnya,” ujar Encus, Senin (23/10/2023)
Dikatakan olehnya mewakili rekan-rekan Dewan kesenian sangat menyambut baik sehingga kami akan berusaha mendukung kawan-kawan dari sanggar seni, agar tetap hidup
Encus ingin di sanggar seni ini, menampilkan tidak hanya sekedar dalam peribadatan atau hanya sekedar acara-acara tertentu paling tidak ada di kegiatan-kegiatan yang lain
Menurutnya setelah adanya sanggar -sanggar seni di kecamatan Sidomulyo berencana untuk kedepan akan membuat suatu program jangka pendek dan panjang bersama mereka semacam festival kecil yang nantinya kita akan menampilkan pentas seni dari sanggar tersebut yang khusus dari dewan kesenian
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan kita adakan semacam tampil bareng yang lokasinya mungkin berada di kecamatan atau di kabupaten dan akan kita tampilkan sanggar seni yang ada di Sidomulyo,” kata nya
Encus juga berkeinginan kedepan nya mengajak dari sanggar seni yang lain nya untuk bergabung seperti Sunda, Jawa.
Namun, kami pada saat ini terfokus untuk dua tari ini karena mereka ini yang terlihat mencolok
Meskipun, kata dia dari Jawa juga ada, cuma ada sanggar seni yang lain nya menurut kami terlihat senyap tak ada regenerasi selanjutnya
“Mungkin kedepan dari kawan-kawan sanggar di sini termotivasi untuk dapat merangkul dan mengajak agar mereka dapat dihidupkan kembali,” pungkasnya
(Met)