LAMPUNG SELATAN, Sorotkamera.com–Pemerintah Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan melalui kegiatan MusrenbangDes Penyusunan dan Penetapan Program Pembangunan Tahun 2024 di 14 Desa yang ada agar di setiap rancangan dapat mempeolitas kepentingan dan kebutuhan masyarakat
Hal tersebut disampaikan Ahmad Sholatan agar setiap Pemerintah Desa
agar dapat melihat dalan membuat sebuah perencanaan yang memang betul-betul menggambarkan harapan dan kebutuhan masyarakat desa
Kemudian kata Sholatan jangan juga harus taat dengan ajaz manfaat esensial efektivitas serta pemerataan dan keadilan
Masih kata Sholatan pada saat ini yang perlu diperhatikan masalah kemarau yang berkepanjangan yang mengakibatkan beberapa petani gagal panen, karena tidak memiliki ketersediaan air yang cukup
“Untuk itu, melalui ketahanan pangan pemdes dapat membantu menganggarkan pembuatan sumur bor,” kata Sholatan saat membuka Musrenbangdes di dua Desa Beringin Kencana dan Desa Banyumas
Karena kata dia, pada saat ini banyak yang memiliki area persawahan dengan luas seperempat hektar. Dan ia melihat gagal panen karena mereka belum memiliki sumur bor
Sementara kata Sholatan mereka akan membuat sumur bor sendiri namun tidak mampu karena biaya sangat tinggi, sementara dari seluas itu hasil mereka belum seberapa sehingga mereka masih ragu untuk membuat nya
Sehingga, kami berharap pemerintah desa melalui ketahanan pangan tersebut dapat menganggarkan melalui sektor pertanian
“Dan ini emang harus bener menjadi perhatian, jangan hanya di infrastruktur saja,” pinta Sholatan, Senin (110/2023)
Menurutnya dari sektor pertanian inilah salah satunya yang dapat menciptakan ketahanan pangan yang baik di wilayah kecamatan Candipuro
Sholatan juga mengatakan belajar dari pengalaman swasembada WC dulu masyarakat banyak yang buang air besar sembarangan
“Dan sejak di terapkan program tersebut kini, sudah banyak memiliki wc semuanya dan tidak ada lagi BAB sembarangan,” kata Sholatan
Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa pemerintah Lamsel tengah mencanangkan pengentasan yang lainnya, termasuk anak putus sekolah yakni dengan gerakan swasembada sekolah
“Dengan program tersebut diharapkan
anak sekolah umur 7 hingga 18 tahun dapat mengeyam pendidikan hingga ke jenjang SLTA,” ujarnya
Untuk itu, agar mempercepat penanganan nya supaya tidak ada lagi anak putus sekolah Kecamatan Candipuro memiliki inovasi yaitu “Perangi Anak Sekolah” dengan cara petakan rangkul ajak dan dampingi anak putus sekolah
Dijelaskan olehnya dengan pemetaan itu, data anak sekolah, kita akan tau masalah nya apa. Sehingga kita dengan mudah melakukan tindak lanjut melalui cara merangkul pihak-pihak terkait merangkul pihak keluarga dengan demikian masalah yang ada pada anak tersebut kita dapat mengetahui sehingga dapat kembali ke sekolah
Lebih lanjut Sholatan mengungkapkan saat ini Pemerintah Lamsel memiliki program (Geser) Gerakan Seribu Rupiah hal ini dilakukan dalam rangka pengentasan masyarakat yang tidak memiliki rumah tidak layak huni
Kata Sholatan Pemerintah Kecamatan Candipuro juga memiliki nya, sejak di canangkan program itu, kami pun telah mengajak seluruh desa melakukan hal yang sama,
“Agar melalui program itu, banyak masyarakat di Candipuro yang dapat terkafer oleh dana Geser dalam rangka membenahi rumah’ tidak layak huni,” jelasnya
Disamping itu, agar kita dapat hidup aman nyaman di lingkungan kita tentunya kami memiliki sebuah program swasembada karbon agar tingkat polusi udara semakin di tekan lebih baik lagi bukan semangkin memburuk
“Harapan kita dengan adanya tekhnologi yang tepat guna dapat membantu dalam rangka meminalisir polusi udara, melalui swasembada karbon,” tambahnya
Dan yang berikutnya ia meminta pemerintah desa terus gerakan penanganan stanting hingga target nol di tahun 2024
“Semua desa harus selesai jangan sampai ada satu desa yang berkontribusi gagal program pemerintah dengan tahun 2024 Zoro stanting,” tandasnya
(Met)