OKU Timur, Sorotkamera.com
-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Komering Kabupaten OKU Timur saat ini berada di ujung tanduk.Penyebab dari keadan ini karena kurangnya Subsidi dari Pemkab OKU Timur membuat badan usaha milik daerah ini nyaris bangkrut.
Gejelokpun terjadi para karyawan PDAM mengeluhkan karena gaji mereka belum dìbayar oleh pihak management.
Terhitung hingga saat ini sudah 10 bulan seluruh karyawan air bersih milik plat merah tersebut tak kunjung menerima gaji.
Sehingga para karyawan kompak untuk mogok kerja dan menyegel kantor PDAM tersebut.
Pantauan dì Kantor PDAM Way Komering OKU Timur, pagar masuk dalam kondisi tergembok.Sertta terpasang tiga karton putih bertuliskan ‘Pemberitahuan untuk sementara ini kami karyawan/i PDAM belum bisa melayani keseluruhan.
TTD Karyawan/i PDAM’ Kami karyawan/i PDAM OKU Timur menuntut hak kami yang sudah 10 bulan’
’10 bulan bekerja tanpa pamrih tanpa gaji.??? Apakah ini masih berprikemanusiaan tolong pemerintah yang terkait bantu kami…?’.
Menurut salah satu karyawan PDAM Way Komering OKU Timur, mereka terpaksa melakukan mogok kerja dan menutup kantor lantaran kesal sudah 10 bulan hak mereka belum dìbayarkan.
“Nasib kami bagaimana pak, kami sudah tidak bergaji lagi kami mau makan,”jelasnya.
Sementara Direktur PDAM Way Komering OKU Timur,Joko saat ditemui wartawan diruang kerjanya membantah kalau gajinya karyawanya belum dibayar 10 bulan,tapi 9 bulan dan itu juga sudah ada pembayaran setengah gaji untuk beberpa karyawan.
“Saya akui gaji memang belum dibayar termasuk saya juga belum dibayar,karena memang kondisi PDAM tidak ada uang,” jelasnya.
Menurut Joko daripada PDAM tidak bisa bayar listrik dan obat obatan yang berakibat pelayanan atau dìstribusi air bersih ke pelanggan menjadi terganggu mati total seluruhnya dirinya terpaksa untuk tidak gajian.
“ia kita terpaksa lakukan ini termasuk saya tidak gajian,”katanya.
Dijelaskan Joko PDAM Kabuputen OKU Timur hanya di bantu oleh Pemkab OKU Timur sebesar 1.2 M sementara pendapatan PDAM dalam setahun Rp 5,5 M. Namun pengeluaran untuk biaya operasional dan gaji PDAM harus mengeluarkan uang sebesar Rp 8 M lebih.
“Untuk itu kami pihak PDAM sudah mendatangi Pemkab OKU Timur agar subsidi untuk PDAM untuk ditambah lagi kisaran Rp 2,5 M,” kata Direktur PDAM Joko diruang kerjanya.
Menurutnya dengan adanya tambahan nilai subsidi tersebut semua permasalahan yang ada di PDAM akan selesai.
“Saya pastikan bila subsidi ditambah semua permasalahan yang ada di PDAM akan selesai termasuk gaji karyawan, dan ini semua sudah saya sampai ke Bupati,agar tambahan subsidi ditambah lagi sebab subsidi yang lama sudah tidak bisa lagi menutupi biaya operasional PDAM,”tutupnya.(**)